Kisah cerita gadis belia dengan puasanya...

Dulu, ketika masih berumur sepuluh tahun, saya dijangkiti penyakit psoriasis (seperti penyakit kulit yang berupa bintik-bintik merah yang muncul pada kulit dan sebelah luarnya dilapisi semacam selaput). Waktu itu saya tidak memiliki harapan sembuh, kerana sudah banyak doktor pakar kulit mengatakan kepada ayah, " Pakcik sudah seharusnya beradaptasi dengan penyakit ini dan cubalah untuk hidup berdampingan dengan putri anda dengan kondisi seperti ini. Sebab penyakit psoriasis memang benar-benar membebani, dan biasanya mengambil masa yang lama untuk bisa sembuh.

Begitulah, saya lewati hari-hari yang panjang dengan mengidap penyakit ini dan jiwa rasa tertekan. Aku pun sering menghindarkan diri dari masyarakat. Sampai akhirnya saya mengalami depresi yang amat dalam dan harapan sembuh dari penyakit ini semakin menipis. Di samping itu, saya mencuba berbagai jenis pengobatan, namun tetap tidak membuahkan hasil.

Satu hal lagi yang membuat dada semakin sesak dan amat menyakitkan, iaitu penyakit ini terus menempel di badan, padahal waktu itu umurku sudah sampai 20-an. Saat itu umur pernikahan telah mendekati dan derita yang saya alami pun kian bertambah. Seperti apa pun saya menceritakannya kepada kalian, sudah pasti tidak bisa diungkapkan apa yang saya rasakan.

Suatu hari, seorang teman ayah menasihatkan untuk mencuba puasa sebagai cara pengubatan baru. Saya harus melakukannya terus dalam jangka waktu yang lama untuk mengubati penyakit fisik dan mental ini. Dia juga memberitahu bahawa dia telah mencubanya bagi mengubati penyakit isterinya. Dan percubaannya itu berjaya. Dengan izin ALLAH, isterinya sembuh dari penyakit yang dideritainya.

Saya pun memohon pertolongan dan berdoa kepada ALLAH dengan ikhlas dan berharap kepada-NYA agar menjadikan percubaan puasa ini benar-benar menjadi jalan kesembuhan. Saya pun mulai berpuasa. Waktu itu saya melakukannya dengan selang-seli (sehari puasa, sehari tidak). Saat berbuka dan makan sahur, saya amalkan sunnah Nabi S.A.W. Seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dengan cara ini.

Setelah saya berpuasa lebih kurang dua bulan, terjadilah keanehan dan keajaiban yang memukau semua orang termasuk para doktor yang pernah saya kunjungi (mereka tidak mampu dan menyerah kalah dalam mengubati penyakit yang kuderitai). Penyakit kulit saya mulai berkurang dan hilang secara perlahan setiap harinya. Sampai akhirnya saya kembali pulih, seakan-akan tidak pernah terkena apa-apa. Kulit pun kembali sihat dan segar kembali. SYUKUR ALHAMDULILLAH........

Dari kontek saintifik melalui berpuasa yang dikutip dari tulisan Andrea Wyler seorang ahli dietetics Amerika yang telah menyatakan keislamannya. Dia telah melakukan ujikaji yang akhirnya sampai kepada sebuah hasil. Dengan mukjizat rabbani melalui kewajipan berpuasa, iaitu berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan mampu memperbaharui 10% sel-sel tubuh manusia, jumlah itu meningkat sampai 66% pada sepuluh hari berikutnya, dan sel-sel tubuh manusia akan diperbaharui keseluruhannya (100%) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan....ALLAHUAKBAR..

sumber: Buku Terapi dengan Ibadah

Ulasan